Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, sabda Tuhan. Amin Aku 
berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk 
salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah 
melakukannya untuk Aku.
Doa Pagi 
 
Ya Allah, Santo Maximilianus Maria Kolbe telah mengorbankan dirinya demi
 kehidupan dan kebahagiaan sesamanya. Semoga kami juga rela berkorban 
dan berbagi kasih bagi sesama sehingga kebahagiaan pun mewarnai hidup 
kami bersama. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, 
yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, 
sepanjang segala masa. Amin.    
"Tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan keji di Yerusalem."
     
Aku
 mendengar Tuhan berseru dengan suara nyaring, "Maju ke mari, hai, yang 
harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat 
pemusnah di tangannya!" Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan 
pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat 
pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan 
dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri
 di samping mezbah tembaga. Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah 
terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait 
Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai 
alat penulis di sisinya. Firman Tuhan kepadanya: "Berjalanlah dari 
tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi 
orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji 
yang dilakukan di sana." Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia 
berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah 
sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan. 
Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan 
perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang 
ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat 
kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait 
Suci. Kemudian firman-Nya kepada mereka: "Najiskanlah Bait Suci itu dan 
penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh. 
Pergilah!" Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di 
dalam kota. Lalu kemuliaan Tuhan pergi dari ambang pintu Bait Suci dan 
hinggap di atas kerub-kerub. Dan kerub-kerub itu mengangkat sayap 
mereka, dan waktu mereka pergi, aku lihat, mereka naik dari tanah dan 
roda-rodanya bersama-sama dengan mereka. Lalu mereka berhenti dekat 
pintu gerbang rumah Tuhan yang di sebelah timur, sedang kemuliaan Allah 
Israel berada di atas mereka. Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu 
kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku mengerti, 
bahwa mereka adalah kerub-kerub. Masing-masing mempunyai empat muka dan 
bagi masing-masing ada empat sayap dan di bawah sayap mereka ada yang 
berbentuk tangan manusia. Kelihatannya muka mereka adalah serupa dengan 
muka yang kulihat di tepi sungai Kebar. Masing-masing berjalan lurus ke 
mukanya.Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Mazmur TanggapanRef. Kemuliaan Tuhan mengatasi langit.Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6)1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.2.
 Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. 
Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.3.
 Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, 
yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluyaAyat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita. 
       Inilah Injil Suci menurut Matius (18:15-20)
  
 
"Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali."
      Sekali
 peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu 
berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan 
nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan 
dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua 
atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau 
mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia 
tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang 
tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: 
Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan 
apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi 
Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat 
meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang
 di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku,
 Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Verbum Domini (Demikianlah Sabda Tuhan) 
U. Laus tibi Christe  (U. Terpujilah Kristus) 
 
Renungan 
 
"Memulihkan Persaudaraan dalam Kristus"
Dalam ajaran-Nya, Yesus memberikan kita panduan berharga tentang bagaimana menangani konflik dan memulihkan hubungan dalam komunitas iman. Dia mengajarkan pentingnya komunikasi langsung, kejujuran, dan kasih dalam menghadapi perselisihan.
Langkah pertama adalah berbicara secara pribadi dengan saudara yang bersalah. Ini menunjukkan rasa hormat dan memberi kesempatan untuk pertobatan tanpa rasa malu publik. Jika ini gagal, kita diminta untuk melibatkan saksi, bukan untuk menghakimi, tetapi untuk membantu mencapai pemahaman bersama.
Jika upaya ini tidak berhasil, masalah tersebut dibawa ke komunitas yang lebih luas. Ini bukan tentang mempermalukan, tetapi tentang memanfaatkan kebijaksanaan kolektif dan dukungan komunitas untuk pemulihan.
Yesus menekankan kekuatan doa bersama dan janji kehadiran-Nya di tengah-tengah kita ketika kita berkumpul dalam nama-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa pemulihan hubungan bukan hanya masalah manusia, tetapi juga spiritual.
Dalam menghadapi konflik, kita dipanggil untuk bertindak dengan kasih, kesabaran, dan kebijaksanaan, selalu mengingat bahwa tujuan utama kita adalah pemulihan, bukan hukuman. Dengan demikian, kita mencerminkan kasih Kristus dan membangun komunitas yang kuat dan penuh kasih.
  
 
 
Tidak ada komentar:
Silahkan memberikan komentar yang positif dan membangun