Header Ads

Terbaru
recent

Ingatlah, Jangan Menganggap Rendah Seorang Pun Dari Anak-anak Ini


Hai anak manusia, makanlah gulungan Kitab yang Kuberikan ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum terpilih.

Doa Pagi     

Allah Bapa sumber kasih setia, bukalah kiranya hati kami, agar pantas menerima kerajaan-Mu. Kami mohon, berilah kedamaian yang sudah Kaujanjikan kepada siapa pun, yang mau mendengarkan Yesus Kristus. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.     

"Diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan, dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku." 
 
Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, dengarkanlah sabda-Ku kepadamu. Janganlah membantah seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu.” Aku melihat, ada tangan yang terulur kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan kitab. Ia membentangkannya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah, dan rintihan. Sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel.” Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan. Lalu sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini dan isilah perutmu dengannya.” Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku. Tuhan bersabda lagi, “Hai anak manusia, mari, pergilah! Temuilah kaum Israel, dan sampaikanlah sabda-Ku kepada mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa manis janji Tuhan bagi langit-langitku.
Ayat. (Mzm 119:14.24.72.103.111.131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak,
4. Betapa manis janji-Mu bagi langit-langitku, melebihi madu di mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 1:29ab) 
Terimalah beban-Ku dan belajarlah dari pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.        
  
Inilah Injil Suci menurut Matius (18:1-5.10.12-14)
 
"Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak ini." 
 
Sekali peristiwa datanglah murid-murid dan bertanya kepada Yesus, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil, dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” Lalu Yesus bersabda lagi, Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus) 
 
Renungan
 
Nabi Yehezkiel adalah salah satu dari 3000 orang Yahudi kelas atas yang diasingkan ke Babel pada tahun 597 SM. Saat berada di Babel, Yehezkiel mulai menerima penglihatan dan wawasan kenabian, termasuk tentang penghancuran Bait Suci di Yerusalem pada tahun 586 SM. Pada saat itu, orang-orang yang diasingkan di Babel terlalu keras kepala untuk menerima ramalan Yehezkiel, karena Bait Suci masih berdiri dan mereka berharap untuk segera kembali ke Yerusalem.

Namun, seperti yang tertulis dalam bacaan pertama, apa yang dilihat dan disampaikan oleh Yehezkiel jelas merupakan indikasi dari apa yang akan terjadi - "ratapan, rintihan". Jika saja mereka tidak terlalu keras kepala dan membuka hati, mereka mungkin akan selamat. Seperti anak-anak, mereka perlu memiliki kesederhanaan dan kepekaan hati untuk dapat mendengar dan memahami serta menindaki bisikan Tuhan.

Sebagaimana dikatakan dalam Mazmur 8:2, "Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam." Kita perlu memiliki kerendahan hati dan kepekaan hati seperti anak-anak agar dapat mendengar dan memahami peringatan dan kehendak Tuhan. 

Tidak ada komentar:

Silahkan memberikan komentar yang positif dan membangun

Diberdayakan oleh Blogger.