Undanglah Setiap Orang Yang Kalian Jumpai Ke Pesta Nikah Ini
Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warna dan selubungnya berkilau laksana emas.
Doa Pagi
Ya
Allah, dalam diri Putra-Mu kami selalu mengalami betapa besar cinta-Mu
kepada kami. Kami mohon, jiwailah kami dengan roh cinta kasih-Mu agar
kami dapat mencintai Engkau dan sesama secara nyata, baik dalam pikiran,
perkataan maupun tindakan kami. Dengan
pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:23-28)
"Kalian akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."
Tuhan bersabda kepadaku,
“Katakanlah kepada kaum Israel:
Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar, yang telah dinajiskan di tengah para
bangsa, dan yang telah kalian najiskan di tengah-tengah mereka. Dan para bangsa
akan tahu bahwa Akulah Tuhan,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “manakala Aku
menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan para bangsa. Aku akan menjemput
kalian dari antara para bangsa dan mengumpulkan kalian dari semua negeri dan
akan membawa kalian kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air
jernih yang akan mentahirkan kalian. Dari segala kenajisan dan dari segala
berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kalian. Kalian akan Kuberi hati yang
baru, dan roh yang baru di dalam batinmu. Hati yang keras membatu akan Kuambil
dari batinmu dan hati yang taat lembut akan Kuberikan kepadamu. Roh-Ku akan
Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kalian hidup menurut
segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan
melakukannya. Dan kalian akan mendiami negeri yang telah Kuberikan kepada nenek
moyangmu. Kalian akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu
Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R: Yeh 36:25)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu
Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R: Yeh 36:25)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Inilah Injil Suci menurut Matius (22:1-14)
"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"
Pada suatu ketika Yesus
berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan.
Ia bersabda, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan
perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang
yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja
itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, ‘Katakanlah kepada para
undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku
telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini’.
Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi
mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan
membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar
kota mereka.
Kemudian ia berkata kepada para hamba, ‘Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi
yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke
persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai
di sana ke
perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua
orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik,
sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk
hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta.
Ia berkata kepadanya, ‘Hai saudara, bagaimana saudara masuk tanpa berpakaian
pesta?’ Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba,
‘Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang
paling gelap; di sana
akan ada ratap dan kertak gigi.’ Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit
yang dipilih.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dalam perumpamaan pada bacaan injil diatas, Yesus menggambarkan kerajaan surga sebagai sebuah perjamuan pernikahan yang diadakan oleh seorang raja untuk anaknya. Namun, ketika para undangan yang telah diundang datang, mereka menolak untuk hadir. Sang raja pun mengundang orang-orang lain, baik yang baik maupun yang jahat, untuk menghadiri perjamuan tersebut.
Pesan utama dari perumpamaan ini adalah tentang pentingnya menanggapi undangan Allah dengan iman dan kasih. Sebagaimana para undangan awal yang menolak untuk datang, demikian pula banyak orang yang menolak atau mengabaikan panggilan Allah untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya. Alasan mereka bisa bermacam-macam, mulai dari kesibukan duniawi, keengganan untuk meninggalkan gaya hidup lama, sampai penolakan terhadap Injil.
Namun, Allah terus memanggil orang-orang, baik yang baik maupun yang jahat, untuk turut serta dalam perjamuan Kerajaan-Nya. Undangan ini bersifat universal, tidak terbatas pada kelompok tertentu. Semua orang dipanggil untuk masuk dan menikmati berkat-berkat Allah.
Tetapi, ada satu syarat yang harus dipenuhi, yaitu mengenakan pakaian perjamuan yang layak. Pakaian ini melambangkan hidup yang diperbarui dalam Kristus, penolakan terhadap dosa, dan kesiapan untuk menghadap Allah. Tanpa pakaian ini, seseorang akan dianggap tidak layak dan akan diusir keluar.
Pesan penting yang dapat kita petik dari perumpamaan ini adalah perlunya kita menanggapi undangan Allah dengan iman dan pertobatan yang tulus. Kita dipanggil untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya dan menikmati berkat-berkat-Nya. Namun, kesiapan hati dan komitmen kita juga diperlukan. Hanya dengan memiliki "pakaian perjamuan" yang layak, kita dapat diterima dan turut serta dalam kegembiraan kerajaan surga.
Marilah kita menyambut undangan Allah dengan antusias, meninggalkan segala kepentingan diri, dan mengenakan hidup baru di dalam Kristus. Hanya dengan demikian, kita dapat masuk dan menikmati jamuan sukacita Kerajaan Allah.
Pesan utama dari perumpamaan ini adalah tentang pentingnya menanggapi undangan Allah dengan iman dan kasih. Sebagaimana para undangan awal yang menolak untuk datang, demikian pula banyak orang yang menolak atau mengabaikan panggilan Allah untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya. Alasan mereka bisa bermacam-macam, mulai dari kesibukan duniawi, keengganan untuk meninggalkan gaya hidup lama, sampai penolakan terhadap Injil.
Namun, Allah terus memanggil orang-orang, baik yang baik maupun yang jahat, untuk turut serta dalam perjamuan Kerajaan-Nya. Undangan ini bersifat universal, tidak terbatas pada kelompok tertentu. Semua orang dipanggil untuk masuk dan menikmati berkat-berkat Allah.
Tetapi, ada satu syarat yang harus dipenuhi, yaitu mengenakan pakaian perjamuan yang layak. Pakaian ini melambangkan hidup yang diperbarui dalam Kristus, penolakan terhadap dosa, dan kesiapan untuk menghadap Allah. Tanpa pakaian ini, seseorang akan dianggap tidak layak dan akan diusir keluar.
Pesan penting yang dapat kita petik dari perumpamaan ini adalah perlunya kita menanggapi undangan Allah dengan iman dan pertobatan yang tulus. Kita dipanggil untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya dan menikmati berkat-berkat-Nya. Namun, kesiapan hati dan komitmen kita juga diperlukan. Hanya dengan memiliki "pakaian perjamuan" yang layak, kita dapat diterima dan turut serta dalam kegembiraan kerajaan surga.
Marilah kita menyambut undangan Allah dengan antusias, meninggalkan segala kepentingan diri, dan mengenakan hidup baru di dalam Kristus. Hanya dengan demikian, kita dapat masuk dan menikmati jamuan sukacita Kerajaan Allah.
Tidak ada komentar:
Silahkan memberikan komentar yang positif dan membangun