Kasihilah Tuhan Allahmu, Dan Kasihilah Sesamamu Seperti Dirimu Sendiri
Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga dan jiwa yang lapar dikenyangkan dengan kebaikan.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber kesegaran hidup, Engkaulah Allah orang hidup yang menghendaki kami ikut dalam roh kehidupan-Mu. Kami mohon, semoga api cinta kasih ilahi, yang Kaugunakan untuk menyayangi kami, Kaunyalakan pula di dalam hati kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:1-14)
"Hai tulang-tulang kering, dengarlah sabda Tuhan. Aku akan membangkitkan kalian dari dalam kubur, hai kaum Israel."
Pada suatu hari, kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab kekal abadi kasih setia-Nya.
Ayat. (Mzm 107:2-3.4-5.6-7.8-9; R:1)
1. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan selatan.
2. Ada orang-orang yang mengembara di
padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka
temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu.
3. Maka dalam kesesakannya
berseru-serulah mereka kepada Tuhan dan Tuhan melepaskan mereka dari
kecemasan. Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai
ke kota tempat kediaman orang.
4. Biarlah mereka bersyukur kepada
Tuhan karena kasih setia-Nya, karena karya-karya yang ajaib terhadap
anak-anak manusia; sebab Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang
lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 25:5c)
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 25:5c)
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
Inilah Injil Suci menurut Matius (22:34-40)
"Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri."
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, "Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?" Yesus menjawab, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
Renungan
Yesus menegaskan bahwa hukum yang terutama dalam hukum Taurat adalah mengasihi Tuhan dan sesama. Mengasihi Tuhan dan sesama merupakan inti dari keseluruhan hukum Taurat. Kasih adalah landasan utama bagi semua perintah dan ajaran Allah.
Kasih kepada Tuhan harus melibatkan seluruh diri kita - hati, jiwa, dan akal budi. Ini berarti kita harus mengabdikan diri kita sepenuhnya untuk mengasihi dan melayani Tuhan. Kita tidak boleh hanya melakukan perintah-Nya secara lahiriah, tetapi juga dalam batin kita.
Kasih kepada sesama juga harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kasih kepada Tuhan. Mengasihi sesama berarti memperlakukan mereka dengan penuh kasih, empati, dan keadilan, seperti kita memperlakukan diri sendiri. Hal ini mencakup sikap saling menghargai, menolong, dan mendukung satu sama lain.
Renungan ini mengingatkan kita untuk menempatkan kasih sebagai prioritas utama dalam kehidupan kita sebagai murid Kristus. Hanya dengan memupuk kasih kepada Tuhan dan sesama, kita dapat memenuhi seluruh hukum Taurat dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan.
Kasih kepada Tuhan harus melibatkan seluruh diri kita - hati, jiwa, dan akal budi. Ini berarti kita harus mengabdikan diri kita sepenuhnya untuk mengasihi dan melayani Tuhan. Kita tidak boleh hanya melakukan perintah-Nya secara lahiriah, tetapi juga dalam batin kita.
Kasih kepada sesama juga harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kasih kepada Tuhan. Mengasihi sesama berarti memperlakukan mereka dengan penuh kasih, empati, dan keadilan, seperti kita memperlakukan diri sendiri. Hal ini mencakup sikap saling menghargai, menolong, dan mendukung satu sama lain.
Renungan ini mengingatkan kita untuk menempatkan kasih sebagai prioritas utama dalam kehidupan kita sebagai murid Kristus. Hanya dengan memupuk kasih kepada Tuhan dan sesama, kita dapat memenuhi seluruh hukum Taurat dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Silahkan memberikan komentar yang positif dan membangun