Benih Yang Jatuh Di Tanah Yang Baik Menghasilkan Buah Seratus Ganda
Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan karya-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Penyayang, orang yang mencari Engkau takkan dikecewakan: Engkau berkenan menemui mereka dalam diri manusia penuh belas kasih, yaitu Yesus Putra Rahmat. Ajarilah kami menurut semangat-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (1:1.4-10)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; Ul: lh.6a)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bait Pengantar Injil do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:1-9)
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Salah satu kendala dalam mewujudkan kemampuan dan potensi diri kita adalah kurangnya rasa percaya diri. Hal ini bisa disebabkan oleh rendahnya harga diri, atau pengalaman kegagalan dan kritik yang menyakitkan di masa lalu.
Pada dasarnya, hambatan terbesar yang kita hadapi adalah diri kita sendiri. Dalam bacaan pertama, ketika Yeremia muda dipanggil menjadi nabi Tuhan, dia mencoba menghindarinya dengan alasan bahwa dia masih terlalu muda dan tidak bisa berbicara. Namun, ketika Tuhan memanggil, seseorang tidak dapat menolaknya.
Bahkan, Tuhan sendiri menyentuh mulut Yeremia sebagai tanda bahwa ia ditugaskan untuk menjadi nabi. Dalam perumpamaan Injil, gambaran seorang penabur yang menaburkan benih di berbagai jenis tanah memberi kita pesan bahwa apapun hambatannya, Tuhan akan terus menaburkan firman-Nya ke dalam hati kita sampai Dia mendapat tanggapan.
Oleh karena itu, marilah kita menyerahkan diri kita pada kehendak Tuhan, dan kita akan menemukan keajaiban-keajaiban yang akan Tuhan lakukan terhadap kita, terlepas dari hambatan yang kita miliki.
Tidak ada komentar:
Silahkan memberikan komentar yang positif dan membangun