Inilah Ibu-Ku, Inilah Saudara-Ku
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.
Doa Pagi
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:2-4.5-6.7-8)
2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."
Verbum Domini
Setiap keluarga memiliki masalah dan kesulitannya sendiri-sendiri, dan memang benar adanya. Permasalahan tersebut bisa berupa banyak hal, mulai dari perselisihan warisan, konflik antara orang tua dan anak, hingga anggota keluarga yang ingin mengambil keputusan berbeda.
Semua masalah dan kesulitan ini menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran, dan sangat sulit untuk menjaga keutuhan keluarga dalam situasi seperti itu. Dalam Injil, kita baca bahwa ibu dan keluarga Yesus ingin berbicara dengan Yesus saat Dia sedang berbicara kepada orang banyak. Jelas mereka telah mendengar apa yang Yesus lakukan dan meningkatnya pertentangan terhadap Dia, dan tentu saja mereka khawatir akan Dia. Hal ini juga menunjukkan bahwa Maria pun harus bergumul untuk memahami rencana Allah seiring dengan kehidupan dan misi Yesus.
Di tengah kekhawatiran dan ketidakpastian ini, Yesus menyatakan bahwa siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Nya di surga, dialah saudara-Nya, saudari-Nya, dan ibu-Nya. Yesus jelas mengetahui kehendak Tuhan bagi-Nya, meskipun Dia sendiri harus berjuang melewati kesulitan-kesulitan dalam melaksanakannya.
Kita bisa bersimpati kepada Maria dan keluarganya yang cemas dan ingin tahu apa yang terjadi. Namun dengan perkataan Yesus tentang kehendak Tuhan, maka kegelisahan mereka sekarang adalah untuk mengetahui apa kehendak Tuhan. Betapapun kita cemas terhadap orang-orang yang kita sayangi, terutama ketika kita tidak dapat memahami apa yang terjadi pada mereka, marilah kita mendengarkan Yesus saat Dia mengarahkan kita pada kehendak Tuhan.
Tidak ada komentar:
Silahkan memberikan komentar yang positif dan membangun