Header Ads

Terbaru
recent

Inilah Ibu-Ku, Inilah Saudara-Ku


Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.

Doa Pagi 

    
Allah Bapa Maha Penyayang, semoga kami memahami kehendak-Mu, yang terungkap dalam sabda-Mu, dan semoga Engkau selalu mendampingi kami dengan penyelenggaraan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
 
Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)        
"Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu"

Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita menghapus kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 4/4, PS 815

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:2-4.5-6.7-8)

1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

   

Inilah Injil Suci menurut Matius (12:46-50)

"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus) 
 
Renungan
 

Setiap keluarga memiliki masalah dan kesulitannya sendiri-sendiri, dan memang benar adanya. Permasalahan tersebut bisa berupa banyak hal, mulai dari perselisihan warisan, konflik antara orang tua dan anak, hingga anggota keluarga yang ingin mengambil keputusan berbeda.

Semua masalah dan kesulitan ini menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran, dan sangat sulit untuk menjaga keutuhan keluarga dalam situasi seperti itu. Dalam Injil, kita baca bahwa ibu dan keluarga Yesus ingin berbicara dengan Yesus saat Dia sedang berbicara kepada orang banyak. Jelas mereka telah mendengar apa yang Yesus lakukan dan meningkatnya pertentangan terhadap Dia, dan tentu saja mereka khawatir akan Dia. Hal ini juga menunjukkan bahwa Maria pun harus bergumul untuk memahami rencana Allah seiring dengan kehidupan dan misi Yesus.

Di tengah kekhawatiran dan ketidakpastian ini, Yesus menyatakan bahwa siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Nya di surga, dialah saudara-Nya, saudari-Nya, dan ibu-Nya. Yesus jelas mengetahui kehendak Tuhan bagi-Nya, meskipun Dia sendiri harus berjuang melewati kesulitan-kesulitan dalam melaksanakannya.

Kita bisa bersimpati kepada Maria dan keluarganya yang cemas dan ingin tahu apa yang terjadi. Namun dengan perkataan Yesus tentang kehendak Tuhan, maka kegelisahan mereka sekarang adalah untuk mengetahui apa kehendak Tuhan. Betapapun kita cemas terhadap orang-orang yang kita sayangi, terutama ketika kita tidak dapat memahami apa yang terjadi pada mereka, marilah kita mendengarkan Yesus saat Dia mengarahkan kita pada kehendak Tuhan.

 
 

Tidak ada komentar:

Silahkan memberikan komentar yang positif dan membangun

Diberdayakan oleh Blogger.