Ia Akan Dibunuh, Tetapi Ia Akan Bangkit
Pujilah Tuhan di surga! Pujilah Dia di angkasa raya! Pujilah Tuhan, semua malaikat-Nya! Pujilah Dia, seluruh bala tentara-Nya!
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakudus, bangkitkanlah kami dari perang dan kemiskinan serta bangunkanlah hati kami, agar dapat memperoleh kedamaian sejati berkat daya sabda-Mu, berkat Roh Yesus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (1:2-5.24-2:1a)
"Penglihatan gambar kemuliaan Tuhan."
Pada tanggal lima bulan, yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin
dibuang, datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di
negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN
meliputi dia. Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara,
dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan
awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu
kelihatan seperti suasa mengkilat. Dan di tengah-tengah itu juga ada
yang menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka:
mereka menyerupai manusia, Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara
sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang
Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti,
sayapnya dibiarkan terkulai. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia,
bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12ab.12c-14a.14bcd)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (2Tes 2:14)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12ab.12c-14a.14bcd)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (2Tes 2:14)
Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Inilah Injil Suci menurut Matius (17:22-27)
Inilah Injil Suci menurut Matius (17:22-27)
"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak."
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar pajak dua dirham?” Jawab Petrus, “Memang membayar.” Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus, “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dalam teks ini, disampaikan bahwa satu hal pokok yang diwartakan melalui Injil adalah pemberitaan mengenai penderitaan yang akan ditanggung oleh Yesus. Pemberitaan ini membuat hati para murid Yesus menjadi sedih, bukan karena penderitaan Yesus, melainkan karena pikiran dan harapan mereka sendiri tentang masa depan yang mereka bayangkan.
Para murid menolak bahwa Yesus harus menderita, disalib, dan mati di Golgota, karena mereka tidak paham akan tugas perutusan Yesus. Pikiran mereka tertuju pada perkara duniawi, padahal Kerajaan Yesus bukanlah kerajaan dunia, melainkan Kerajaan Surga, Kerajaan kasih, dan Kerajaan damai sejahtera.
Yesus tidak ingin umat-Nya jatuh pada pemikiran sempit seperti itu. Walaupun Yesus adalah Allah yang Mahaagung dan Mahakuasa, Ia memilih untuk merendahkan diri-Nya sampai wafat di salib demi dosa-dosa manusia, agar mereka dapat menunjukkan pertobatan yang sempurna.
Teks ini menekankan bahwa kita tidak seharusnya hanya menerima pembaptisan dan janji penebusan, lalu hidup dalam dosa dengan alasan Tuhan akan mengampuni kita. Hal ini justru menjadi kekejian di mata Tuhan. Sebaliknya, perkataan dan perbuatan kita harus menjadi ungkapan hidup yang kudus, senantiasa berada dalam sikap tobat dan rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama.
Para murid menolak bahwa Yesus harus menderita, disalib, dan mati di Golgota, karena mereka tidak paham akan tugas perutusan Yesus. Pikiran mereka tertuju pada perkara duniawi, padahal Kerajaan Yesus bukanlah kerajaan dunia, melainkan Kerajaan Surga, Kerajaan kasih, dan Kerajaan damai sejahtera.
Yesus tidak ingin umat-Nya jatuh pada pemikiran sempit seperti itu. Walaupun Yesus adalah Allah yang Mahaagung dan Mahakuasa, Ia memilih untuk merendahkan diri-Nya sampai wafat di salib demi dosa-dosa manusia, agar mereka dapat menunjukkan pertobatan yang sempurna.
Teks ini menekankan bahwa kita tidak seharusnya hanya menerima pembaptisan dan janji penebusan, lalu hidup dalam dosa dengan alasan Tuhan akan mengampuni kita. Hal ini justru menjadi kekejian di mata Tuhan. Sebaliknya, perkataan dan perbuatan kita harus menjadi ungkapan hidup yang kudus, senantiasa berada dalam sikap tobat dan rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama.
Tidak ada komentar:
Silahkan memberikan komentar yang positif dan membangun